Tujuan :Mengamati
fakta gejala difusi dan osmosis
Landasan Teori :
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke
bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua
larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh
partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun
tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain
adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini
terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang
diam dari solid atau fluida.
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif
dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel
harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang
mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu
fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan
pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi
yang lebih encer. Gaya per unit luas yang
dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel
selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding
dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik
merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada
konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Alat dan Bahan :
1.
Gelas Beker 200 ml
2.
Gelas beker 100 ml
3.
Pipet
4.
Penggaris
5.
Sirup
6.
Batang seledri
7.
Air bersih
8.
Air garam
9.
Gelas aqua (4)
Cara kerja:
1.
Difusi
a.
Isilah gelas beker berukuran 200 ml dengan air
hingga setengahnya
b.
Masukkan satu sendok teh sirup kedalam air
tersebut
c.
Amatilah perubahan warna air di gelas beker,
dan catatlah waktu yang diperlukan hingga perubahan warna merata.
2.
Osmosis
a.
Siapkan bahan-bahan yang diperlukan
b.
Potonglah batang seledri sepanjang 3-5 cm.
Beri label A, B, dan K
c.
Siapkan 3 gelas beker 100 ml, lalu isilah
dengan air sebanyak 100 ml, larutkan garam 5 gr kegelas A, 10 gr ke gelas B,
dan air biasa ke gelas K.
d.
Masukkan satu potong batang seledri kedalam
masing-masing gelas. Lalu biarkan selama 24 jam
e.
Selama 24 jam amati apa yang terjadi
Hasil pengamatan
Perlakuan
|
Sebelum
perlakuan
|
Sesudah
perlakuan
|
||
Panjang
|
Diameter
|
Panjang
|
Diameter
|
|
K
|
3
cm
|
0,5
cm
|
2 cm
|
0,3
cm
|
A
|
3
cm
|
0,5
cm
|
3
cm
|
0,3
|
B
|
3
cm
|
0,4
cm
|
3
cm
|
0,4
|
Analisis data
1.
Mengapa air didalam gelas beker menjadi
berubah warna?
Jawab:
Karena air dalam gelas beaker akan menyatu dengan tinta atau zat warna,
sehingga air yang semula putih akan berwarna sesuai dengan tinta atau zat warna yang
diteteskan. Dan terjadinya peristiwa osmosis.
2.
Bagaimana perbedaan struktur batang yang
direndam air garam dibandingkan dengan yang direndam dengan air murni? Mengapa demikian?
Jawab: Pada saat air di dalam sitoplasma maksimum, sel akan
mengurangi kandungan mineral garam dan zat-zat yang terdapat dalam sitoplasma.
Hal ini membuat konsentrasi dalam zat terlarut diluar sel sama besar
dibandingkan konsentrasi air di dalam sel. Pada sel rhoeo discolor yang di
tetesi air suling sel menjadi membengkak karena air masuk melalui osmosis. Akan
tetapi, dindingnya yang lentur akan mengembang hanya sampai pada ukuran
tertentu sebelum dinding ini mengerahkan tekanan balik pada sel yang melawan
penyerapan air lebih lanjut. Hal ini di sebabkan sel berada pada kondisi paling
sehat dalam lingkungan hipotonik dimana kecenderungan untuk menyerap air secara
terus-menerus akan diimbangi oleh dinding lentur yang mendorong sel. Jika sel
dimasukkan ke dalam larutan hipertonik, air akan terus-menerus keluar dari sel
. sel akan mengerut mengalami dehidrasi dan bahkan dapat mati.
3.
Proses apakah yang terjadi pada:
a.
Batang yang direndam air garam?
b.
Batang yang direndam air murni?
Jawab :
a.
selada yang direndam air murni mengalami
pembesaran dari ukuran semula. Hal ini dikarenakan vakuola yang terdapat di
dalam seledri menyerap air yang ada di sekitarnya. Dan terjadilah proses
turgor.
b.
Selada
yang direndam dengan air garam mengalami penyusutan karena vakuola di
dalam selada mengeluarkan air dari dalam vakuola. Dan terjadilah proses plasmolisis.
4.
Apakah perbedaan proses yang terjadi pada
batang yang direndam air garam dengan yang direndam air murni?
Jawab: Ada. Karena itu semua dipengaruhi oleh
beberapa factor yaitu molaritas atau konsentrasi zat terlarut, konstanta
ionisasi, konstanta gas, dan temperatur absolut larutan. Hal ini dapat terjadi juga karena konsentrasi
masing-masing zat pelarut berbeda dan juga
disebabkan hal yang sepele lainnya contoh saat kita mengambil air
mungkin kurang tepat yang menjadikan hasilnya berbeda. Larutan gula yang
memiliki konsentrasi lebih tinggi daripada silinder kentang akan menyebabkan
air berpindah keluar dari umbi kentang menuju larutan dan berat kentang
berkurang. Namun, terdapat perbedaan jumlah pengurangan berat akibat perbedaan
konsentrasi larutan gula, berdasarkan hal tersebut dapat ditarik bahwa semakin
tinggi perbedaan konsentrasi larutan gula semakin banyak pengurangan berat yang
terjadi. Ini membuktikan bahwa teori osmosis yaitu perpindahan ion atau molekul
air dari kerapatan rendah ke kerapatan tinggi dengan melewati suatu membran
semi permeabel, terjadi pada kentang yang dimasukan ke dalam larutan garam.
5.
Bagaimana pengaruh perbedaan konsentrasi garam
pada gelas A dan B?
Jawab: Dari semua percobaan tidak ada larutan
yang mempunyai konsentrasi yang sama . Jika terdapat dua larutan yang tidak
sama konsentrasinya, maka molekul air melewati membran sampai kedua larutan
seimbang (isotonik). Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian
besar molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula dan garam (terlarut),
sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran
No comments:
Post a Comment