BAB 1
MEMELIHARA
AYAM ARAB LEBIH MENGUNTUNGKAN
1.Beberapa
Pertimbangan
Memelihara ayam arab lebih menguntungkan di bandingaka n dengan ayam kampung atau ayam ras. Jika ditinjau dari kemampuan produksi telur, ayam kampung hanya bertelur 120-130 butir pertahun. Tetapi ayam arab mampu sampai 300 butir. Dari segi ransum, ayam arab membutuhkan pakan lebih sedikit.
Memelihara ayam arab lebih menguntungkan di bandingaka n dengan ayam kampung atau ayam ras. Jika ditinjau dari kemampuan produksi telur, ayam kampung hanya bertelur 120-130 butir pertahun. Tetapi ayam arab mampu sampai 300 butir. Dari segi ransum, ayam arab membutuhkan pakan lebih sedikit.
Ayam arab memiliki naluri mengeram dalam waktu
yang singkat. Jika dibudidayakan secara intensif maka kurang menguntunkan,
karena pada saat libur bertelur peternak masih menyediakan makan.
Memelihara ayam arab tidak serumit ayam ras.
Karena pemeliharaan ayam ras membutuhkan kecermatan. Baik pemberian makan,
antisipasi penyakit dan obat-obatan. Ayam arab lebih seperti ayam kampung. Ayam
arab lebih tahan penyakit dari pada ayam ras.
Harga telur ayam arab hampir sama dengan ayam
kampung dibandingkan ayam ras. Harganya stabil tak seperti ayam ras yang
harganya naik turun dipasaran.
2.Mengenal
ciri-ayam arab
A.ciri anak
ayam arab:
a.Bulu yang masih lembut berwarna cokelat cenderung gelap dan ada bagian yang menyerupai garis berwarna agak terang.
b.Bentuk dan ukuran tubuhnya lebih kecil jika dibandingkan ayam negeri.
c. Warna kaki ada yang kuning ada pula yang cenderung gelap.
d. Mempunyai nafsu makan yang tinggi.
a.Bulu yang masih lembut berwarna cokelat cenderung gelap dan ada bagian yang menyerupai garis berwarna agak terang.
b.Bentuk dan ukuran tubuhnya lebih kecil jika dibandingkan ayam negeri.
c. Warna kaki ada yang kuning ada pula yang cenderung gelap.
d. Mempunyai nafsu makan yang tinggi.
B.Ciri ayam
remeja(umur 2-4 bulan):
a.Bulu mulai tampak motifnya.Induk dominan putih dengan bintik-bintik hitam pada tubuhnya.Namun ada pula yang cenderung hitam dan berbintik-bintik putih.Warna bulu leher sampai kepala dominan putih.Sedangkan jantan bulunya cenderung hitam.
b.Jengger pejantan mulai kelihatan sehingga dapat dibedakan dengan betina.Pialnya mulai tumbuh.
a.Bulu mulai tampak motifnya.Induk dominan putih dengan bintik-bintik hitam pada tubuhnya.Namun ada pula yang cenderung hitam dan berbintik-bintik putih.Warna bulu leher sampai kepala dominan putih.Sedangkan jantan bulunya cenderung hitam.
b.Jengger pejantan mulai kelihatan sehingga dapat dibedakan dengan betina.Pialnya mulai tumbuh.
C. ciri-ciri
pejantan ayam arab dewasa unggul:
A.Tubuhnya ideal,berdiri tegak,eornya enjulang keatas.
b.Mata jernih keputih-putihan.
c.bulu leher berwarna putih perak.
d.gesit dan berbafsu makan kuat.
e.sisik kaki berwarna gelap ada pula yang kuning.
f.jengger berdiri tegak dan berwarna merah.
A.Tubuhnya ideal,berdiri tegak,eornya enjulang keatas.
b.Mata jernih keputih-putihan.
c.bulu leher berwarna putih perak.
d.gesit dan berbafsu makan kuat.
e.sisik kaki berwarna gelap ada pula yang kuning.
f.jengger berdiri tegak dan berwarna merah.
D.Ciri induk
ayam arab unggul:
a.tubuhnya tegak sempurna.
b.dadanya montok dan padat.
c.bulunya tumbuh lebat.
d.matanya jernih.
e.jengger tegak namun kecil.
f.nafsu makan kuat.
g.bulu disekitar dubur bersih dan kering.
h.temboloknya selalu terisi makanan.
i.kakinya tidak terlalu panjang.
a.tubuhnya tegak sempurna.
b.dadanya montok dan padat.
c.bulunya tumbuh lebat.
d.matanya jernih.
e.jengger tegak namun kecil.
f.nafsu makan kuat.
g.bulu disekitar dubur bersih dan kering.
h.temboloknya selalu terisi makanan.
i.kakinya tidak terlalu panjang.
3.Hasil yang
hendak di capai
Jika beternak untuk mendapatkan telur konsunsi,maka ayam arab yang dipilih adalah induk yang unggul.Induk ayam arab harus dipilih yang sehat dan mampu memproduksi telur dalam jumlah maksimal.
Usaha peternak yang diarahkan sebagai produksi telur maka kandang yang paling tepat adalah menggunakan baterai.Ayam petelur tidak cocok menggunakan kandang rem atau umbaran.
Namun bila usaha dipersiapkan sebagai ayam potong atau ayam sayur maka sistem yang dipakai agak berbeda dengan peternak ayam arab petelur.Kandangnya dengan kandang ren.Cara yang paling efektif adalah menyediakan ayam-ayam dewasa unggulan.Dari ayam-ayam dewasa itu kita dapatkan telur yang siap tetas.Untuk menetaskan harus menggunakan mesin tetas supaya lebih mendapatkan banyak telur yang menetas.
Jika beternak untuk mendapatkan telur konsunsi,maka ayam arab yang dipilih adalah induk yang unggul.Induk ayam arab harus dipilih yang sehat dan mampu memproduksi telur dalam jumlah maksimal.
Usaha peternak yang diarahkan sebagai produksi telur maka kandang yang paling tepat adalah menggunakan baterai.Ayam petelur tidak cocok menggunakan kandang rem atau umbaran.
Namun bila usaha dipersiapkan sebagai ayam potong atau ayam sayur maka sistem yang dipakai agak berbeda dengan peternak ayam arab petelur.Kandangnya dengan kandang ren.Cara yang paling efektif adalah menyediakan ayam-ayam dewasa unggulan.Dari ayam-ayam dewasa itu kita dapatkan telur yang siap tetas.Untuk menetaskan harus menggunakan mesin tetas supaya lebih mendapatkan banyak telur yang menetas.
BAB 2
MEMPERSIAPKAN
KANDANG
Beternak ayam arab hendaklah dilakukan dengan serius dan benar-benar berorientasi kearah bisnis.Lokasi kandang diusahakan ditempat yang kering.Jangan ditempatkan ditempat yang lembab dan becek.Karena rawan terhadap penyakit dan jamur.Sebaiknya kandang dihadapkan ke arah timur supaya waktu pagi hari ayam mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Jika menerapkan sistemsemiintensif,yaitu ayam diumbar dalam pelataran berpagar, maka kandang harus dilengkapi dengan tempat bersarang.Jika dengan sistem baterai seharusnya bertempat yang tidak terlalu jauh dari jalan raya.Karena sangat menguntungkan, baikn dalam keperluan mengangkut bibit, rnsum maupun hasil produksi.
1.Kandang
berpelataran
Kandang berpelataran dibangun diatas tanah yang cukup luas. Lokasi sekitar kandang dipagari keliling minimal setinggi 3 meter. Dalam kandang, ayam masih bisa bebas bermain.Pagar dapat dibuat dari bilah-bilah bambu atau apa saja yang diatur demikian.Celah bambu diusahakan tidak terlalu rapat.Lebih baik jika kandang ayam dibuat dengan kawat anyam.
Pagar berfungsi sebagai pembatas umbaran ayam. Ayam menjadi jinak dan kitta bia menjadi mudah mengontrol kesehatan ayam.Pagi hari ayam bisa dilepas dan diberi ransum secukupnya.
Luas pelataran sehendaknya disesuaikan dengan jumlah ayam. Jika ayam terlalu banyak bisa menggangu ayam bergerak. Lantai kandang diusahakan tetap sehat dengan cara menimbunnya derngan pasir yang dicampur kapur tohor.
Kandang berpelataran dibangun diatas tanah yang cukup luas. Lokasi sekitar kandang dipagari keliling minimal setinggi 3 meter. Dalam kandang, ayam masih bisa bebas bermain.Pagar dapat dibuat dari bilah-bilah bambu atau apa saja yang diatur demikian.Celah bambu diusahakan tidak terlalu rapat.Lebih baik jika kandang ayam dibuat dengan kawat anyam.
Pagar berfungsi sebagai pembatas umbaran ayam. Ayam menjadi jinak dan kitta bia menjadi mudah mengontrol kesehatan ayam.Pagi hari ayam bisa dilepas dan diberi ransum secukupnya.
Luas pelataran sehendaknya disesuaikan dengan jumlah ayam. Jika ayam terlalu banyak bisa menggangu ayam bergerak. Lantai kandang diusahakan tetap sehat dengan cara menimbunnya derngan pasir yang dicampur kapur tohor.
2.Kandang
panggung berpelataran
Kandang panggung berpelataran hampir sama dengan kandang ren. Bedanya dikandang berpanggung dibuat jauh dari tanah. Kandangpun hendaknya menghadap timur atau utara. Lantai kandang dibuat dari bambu yang di belah-belah kira-kira 6 cm.Kemudian dibuat celah bawah untuk kotoran supaya jatuh kebawah.
Atap kandang sebaiknya menggunakan bahan-bahan yang membuat suhu udara kandang menjadi panas.Upayakan bahan dari gentin supaya saat musim kemarau mengurangi panas.Dinding kandang dilenkapi ventilasi agar sirkulasi udara didalam kandang menjadi lancar.
Kandang panggung berpelataran hampir sama dengan kandang ren. Bedanya dikandang berpanggung dibuat jauh dari tanah. Kandangpun hendaknya menghadap timur atau utara. Lantai kandang dibuat dari bambu yang di belah-belah kira-kira 6 cm.Kemudian dibuat celah bawah untuk kotoran supaya jatuh kebawah.
Atap kandang sebaiknya menggunakan bahan-bahan yang membuat suhu udara kandang menjadi panas.Upayakan bahan dari gentin supaya saat musim kemarau mengurangi panas.Dinding kandang dilenkapi ventilasi agar sirkulasi udara didalam kandang menjadi lancar.
3.Kandang
postal
Kandang postal adalah kandang yang berukuran cukup besar. Tidak disediakan pelataran sehingga modelnya tertutup.Atap kandang terbuat dari genting atau esbes.Dindingnya bisa dari anyaman bambu atau kawat ren.Sekitar kandang hndaknnya ditanami tanaman yang keras sebagai penyejuk.
Ukuran kandang disesuaikan dengan jumlah ayam.Ayam tidak pernah dilepas dari kandang sehingga kandang dianggap tidak mempunyai pelataran.Ayam didalamnya dijadikan satu dan dibiarkan saja.Tempatr minum dan makan ditaruh pada wadah khusus.
Kandang postal adalah kandang yang berukuran cukup besar. Tidak disediakan pelataran sehingga modelnya tertutup.Atap kandang terbuat dari genting atau esbes.Dindingnya bisa dari anyaman bambu atau kawat ren.Sekitar kandang hndaknnya ditanami tanaman yang keras sebagai penyejuk.
Ukuran kandang disesuaikan dengan jumlah ayam.Ayam tidak pernah dilepas dari kandang sehingga kandang dianggap tidak mempunyai pelataran.Ayam didalamnya dijadikan satu dan dibiarkan saja.Tempatr minum dan makan ditaruh pada wadah khusus.
4.Kandang
baterai
Kandang baterai sangat cocok untuk ayam petelur.Kandangnya berbentuk berpetak-petak dengan ukuran yang sangat terbatas. Sebab satu petak diisi hanya satu ayam saja.Ukuran petak kandangnya tidak terlalu begitu besar karena tubuh ayam arb lebih kecil dari pada ayam ras.. Khusus untuk ayam arab dewasa, petak yang disediakan sebesar 40 cm x 50 cm, tinggi tidak lebih bdari 50 cm.Petak-petak baterai ditempatkan secara berderet .Jika perlu dibuat bertingkat.Lalu ditempatkan ditempat yang berdinding.
Kandang baterai sangat cocok untuk ayam petelur.Kandangnya berbentuk berpetak-petak dengan ukuran yang sangat terbatas. Sebab satu petak diisi hanya satu ayam saja.Ukuran petak kandangnya tidak terlalu begitu besar karena tubuh ayam arb lebih kecil dari pada ayam ras.. Khusus untuk ayam arab dewasa, petak yang disediakan sebesar 40 cm x 50 cm, tinggi tidak lebih bdari 50 cm.Petak-petak baterai ditempatkan secara berderet .Jika perlu dibuat bertingkat.Lalu ditempatkan ditempat yang berdinding.
Beberapa keuntungan membuat kandang baterai:
a.memudahkan perawatan karena dapat mengontrol setiap ekor ayam.
b.Memudahkan perkiraan jatah makan pada setiap ayam.
c.memudahkan pekerjaan memungut telur dan membersihkan kotoran.
d.Ayam tidak mudah terserang penyakit.
e.Bisa mendeteksi jumlah telur yang dihasilkan tiap-tiap ayam.
f.Nengetahui ayam yang produksinya tinggi dan rendah.
a.memudahkan perawatan karena dapat mengontrol setiap ekor ayam.
b.Memudahkan perkiraan jatah makan pada setiap ayam.
c.memudahkan pekerjaan memungut telur dan membersihkan kotoran.
d.Ayam tidak mudah terserang penyakit.
e.Bisa mendeteksi jumlah telur yang dihasilkan tiap-tiap ayam.
f.Nengetahui ayam yang produksinya tinggi dan rendah.
BAB 3
RANSUM UNTUK AYAM ARAB
Peternakan tradisional sangat berbeda dengan cara intensif ,cara
tradisional tidak memperhatikan kadar ransumnya(pakannya) sehingga ayam mencari
pakan sendiri ,Tetapi pada peternakan intensif
ayam dibatasi dalam lokasi berpagar karena peraturan pertimbangan
terutama dalam segi ekonomi .Kesalahan dalam pemberian rransum dapat
menimbulkan beberapa kerugian seperti pertumbuhan ayam terhambat dll.
1.Pemberian Ransum Tanpa
Komposisi
Ialah pemberian pakan tanpa memperhatikan
campuran-campurannya . Pemberian ransum ini dpat dilakukan dengan bebas pilih artinya ayam
bebas memilih beberap aransum yang disediakan ,sehingga ayam dipersilahkan
mengatur kandungan nutrisinya sendiri
Pada pemberian ransum model ini ,
kita harus menyediakan beberapa jenis ransum , mulai dari butiran jagung ,
tepung ikan , beras, dedak bekatul, bungkil kedelai, bungkil kacang tanah ,
grit serta hijauan segar. Hijauan segar dicacah dan disajikan sekitar pukul
09.00 – 10.00 . Hijauan itu misalnya daun pepaya ,daun singkong , daun lamtoro
, dan kangkung .
2.Sistem Pemberian Ransum
Sistem pemberian ransum untuk
ayam arab yang kita pelihara harus pula diperhatikan , sebab cara pemberian
ransum yang tepat akan menekan biaya ekonomi dan jika pemberian rasum dengan
sembarangan, dapat mengurangi keuntungan dan bisa jadi rugi. Ada 4 macam
sisitem pemberian ransum yaitu sistem mash-grain , sistem terbatas , sisitem
puasa terbatas & sistem ragam murni
Mash-grain yaitu cara
penggabungan ransum jenis tepung dengan bijian . drngan cara ini kita dapat
mengurangi kebutuhan tepung halus. Buji-bijian yang kita berikan bersama tepung
halus yaitu seupama gabah ,jagung butiran,bungkil kedelai,bungkil kacang dan
sebagainya . Ransum jenis tepung adalah konsentrat buatan pabrik yang
mengandung berbagai formula yang mrmrnuhi krbutuhan ayam .misalnya jenis S11 /
B12 perbandngan antara konsentrat denga bijian adalah 70:30.Setelah konsentrat
di beli sesuai kebutuhan prdukdi , kita perlu mengupayaka pemeriksaan terlebih
dahulu terhadap konsentrat yang dibeli . apakah sudah memenuhi kebutuhan
nutrisi.
sistem pemberian ransum terbatas
adalah jumlah ransum yag disajikan dibatasi atas kehendak kita.tujuan
pembatasan ransum untuk mengontrol konsumsi agar tidak terlalu berlebih .
karena ayam yang kelebihan energi juga tidak baik,lebih baik jika hanya
dikuragi 5-15% saja dari jumlah sebelumnya .
Sistem pemberian ransum berpuasa
,ayam dipuasakan sehari sekali misalnya hari ini kita memberi makan ayam tetap
pada hari selanjutnya ayam dipuasakan maka ayam yang semula berproduksi akan
berhenti berproduksi atau produksinya kurang
3.Jumlah Ransum untuk Ayam Arab
Minggu pertama sampai ke delapan
ayam diberi makan hanya berupa konsentrat murni (511/B12),Air minum dicampur
dengan Vitachick / Sufamix selanjutnya dari minggu ke delapan sampai dewasa
pemberian makan dilakukan dengan sistem mash-grain dengan komposisi dedak
bekatul : Jagung butiran : Konsentrat denga perbandngan 1,2 : 1,4 : 1
.Siang hari diberikan hijauan segar dari beberapa percobaan itu adalah hasil
terbaik yang didapatkan .
4.Jadwal Pemberian makan Ransum Ayam Arab
Pemberian ransum harus disusun
dengan rapi artinya harus ada penjadwalan yang tidak sembarangan .jika
pemberian ransum sembarangan maka ekonomi kita akan membengkak .Pada umur dini
frekuensi pemberian ransum lebih sering dibandingkan pada umur-umur remaja ,semakin
hari frekuensi semakin dikurangi umur 1-3 hari frekuensi pemberiannya 9 kali,
4-6 hari 8 kali ,7-10 hari 7 kali ,11-14 hari lima kali dan begitu seterusnya
Jika ayam arab dipersiapkan untuk
pedaging & dipelihara di kandang postal maka ransum ditempatkan pada
wadah-wadah tertentu yang dapat dibeli ditoko peternakan . sebelum digunakan
wadah tersebut disterilkan dalam cairan medisep selama 30 menit .Caranya
tuangkan medisep 15 ml dan campur dengan air bersih sebanyak 10 liter , dcuci
sampai bersih dan kering
BAB
4
PEMELIHARAAN
ANAK AYAM ARAB
Masalah yang sering dihadapi
adalah ketika DOC yang aru dibelinya banyak yang mati , banyak yang mengatakan
bahwa ayam arab tidak tahan terhadappenyakit da mudah mat tapi anggapan itu
tidak benar kita perlu mengawasi sebelum DOC dimasukkan ke dalam kotak induk
sebaiknya dilakukan desifektan atau sanitasi . Lantai , dinding , sisi kotak
induk dan bagian ruangan disemprot dengan antibakteri , misalnya Formades
,Antisep atau Neo Antisep
1.Ukuran Kotak Induk
Selama satu sampai lima hari
pertama sebaiknya kotak diberi alas menggunakan koran dan diganti setiap hari
untuk mencegah DOC memakan benda keras .Ukuran luas kotak DOC disesuaikan denga
jumlah DOC dan ukuran yang ideal adalah setiap 1 m2 sebaiknya diisi
tidak lebih dari 20 – 50 DOC umur 1 hari – 1 bulan atau 10-20 DOC untuk umur
dibawah 2 bulan .
Ada beberapa jenis kotak DOC ada
yang terbuat dari seng yang bertujuan untuk melindungi dan menghangatkan DOC
pada musim penghujan , yang terbuat dari postal sistem litter memerlukan
pembatas yang terbuat dari hard board sehingga menghasilkan dinding pembatas
yang cukup kuat ,tinggi dan tidak berlubang .Ada pula kotak induk yang terbuka
2.Lampu Pemanas
Lampu pemanas bisa menggunakan
bola lampu listrik atau minyak tanah . Jika menggunakan lampu listrik untuk
setiap 20-40 DOC dalam kotak induk dipasang 40-60 watt , bola lampu itu
kira-kira digantung 15-25 cm dan dilengkapi tudung agar panasnya tidak menyebar
keatas dan semakin hari penggunaan lampu pemanas itu harus dikurangi , mulai hari ke delapan lampu
dinyalakan hanya 20 jam saja dan berkisar pada pukul 10.00-12.00.Lampu
penghangat disesuaikan denga keadan cuaca juga ada cara dengan mengamati
tingkah laku DOC .
a)
Jika Doc berpencar menjauhi lampu pemanas dapat
disimpulkan bahwa lampu pemanas terlalu hangat jadi kita dapat
menjauhkannya/menaikkan lampu pemanas .
b)
Jika DOC bergerombol mendekati lampu pemanas
berati lampu pemanas terlalu dingin sehingga kita bisa menurunkan lampunya atau
mengganti kapasitas wattnya menjadi lebih besar
c)
Jika DOC menyebar menunjukkan bahwa suhu didalam
kotak induk normal / cukup hangat
3.Pengamatan dan
Perawatan terhadap DOC
Pada
umur-umur 1-4 minggu ini akan sangat menentukan prduksi telur maupun
daging pada masa-masa berikutnya karena
itu sangat disarankan pada umur-umur ini DOC diberikan vitamin misalnya Vita
Chicks ,Neo Meditril atau yang sejenis dengan dicampur dengan air sesuai
takaran yang dianjurkan ,jika ada ayam yang menunjukkan gejala tak wajar segera
lakukan pemeriksaan .Anak ayam yang ditenggarai sakit segera pisahkan dari DOC
yang lain .Periksalah satu-persatutembolok DOC .hal itu dikhawatirka ada DOC
yang malas makan
4.Menekan Angka
Kematian Anak Ayam
Anak
Ayam Arab sebelum melewati umur 3 bulan masih dianggap rawan terhadap penyakit.
Kematian terbesar terjadi pada umur-umur dibawah 3 bulan dan banyak sekali
penyebabnya .
a.
Tembolok Kertas
Untuk mengetahuinya adalah dengan cara
meraba tembolok anak-anak ayam yang ada didalam kotak induk satu persatu setiap
hari ,kemungkinan DOC menelan benda keras yang sulit dicerna
b.
Mencret putih, Berak darah dan kotoran berbusa
Hal-hal sejenis itu terjadi karena
adanya bakteri/ kuman penyakit yang menyerang pencernaan,untuk mencegahnya
sebaiknya litter harus segera dibersihkan dengan menggunakan antiseptik
c.
Anak ayam susah bernafas
Jika terdengar suara sengal dan
terdengar seperti suara mendengkur itu
menandakan anak ayam mengalami gangguan pernafasan ,karena virus ini menyebar
dengan cepat sebaiknya setiap pagi kotk induk dijemur di bawah sinar matahari
d.
Nafsu makan menurun
Jika menjumpai kasus anak ayam nafsu
makan menurun sebaiknya mensajikan ransum dengan menu yang berbeda dan
mengandung banyak protein
BAB
5
PEMELIHARAAN
AYAM ARAB REMAJA SAMPAI DEWASA
Pada masa remaja perawatan
hendaknya dilakukan dengan baik dan penuh perhatian ,pengaturan tempat harus
disesuaikan dengan banyak ayam yang ada di kandang .pemberian makan cukup 3
kali sehari yaitu pagi ,siang,petang dan ditambah denga hijauan segar
,kira-kira saat sudah berumur 42 hari dilakukan vaksin yang kelima kalinya
yaitu vaksin kekebalan terhadap penyakit snot lakukas sesuai petunjuk yang
berlaku . untuk mencegah strees akibat terlalu banyak vaksin maka pada mur
sekitar 43-45 hari dilakukan pemberian vitamin semacam Fortevit atau Vita
stress ,dan vaksin lainnya pada umur yang lebih tinggi harus diberikan sesuai
aturan.
1.Mempersiapkan Ayam Arab Petelur
Untuk menemukan ayam arab petelur
perlu dilakukan adanya seleksi,sisakan sebagian ayam remaja jantan di kandang
ayam induk dan pada umur dua bulan kita sudah bisa membedakan ayam jantan dan
induk , induk yang diperkirakan kwalitas tinggi terus dipelihara yang
beratnya berkisat 1,2 – 1,4 diantaranya memiliki ciri : 1.Jengger besar
,kuat,kokoh ,merah mengkiap
2.Muka cerah dan
mata terlihat jernih
3.Bulunya
terkesan bersih
4.nafsu makannya
baik
2.Pembatasan Ransum
Jangan memberikan ransum
konsentrat murni pada ayam betina yang
sudah/sedang bertelur,sebaiknya dicampur dengan dedak bekatul dan butira jagung
dengan perbandingan 1,2 kg :
1,4 kg : 1 kg .Pembatasan ransum digunakan untuk menekan rasa lapar ayam agar
tidakk terlalu gemuk selain itu peternak juga akan mendapat beberapa
keuntungan.
3.Ventilasi Udara Harus Cukup
Oksigen yang terdapat dalam udara
sangat penting bagi metabolisme makanan , Ventilasi udara yang buruk dapat
menyebabkan oksigen berkurang dan bertambahnya karbondioksida dan bau amonia
,oleh karena itu ventilasi udara sangat penting ,Temperatur udara yang memenuhi
syarat adalah berkisat diantara 15o-28o C.
4.Mencegah Penyakit Cacing
Kita bisa memberikan obat misalnya Egg Stimulat yang
sangat bermanfaat untuk merangsang dan meningkatkan produksi telur,pemberiannya
sesuai dengan takaran yang ditentukan . Ayam dewasa juga dapat terkena penyakit
cacing oleh karena itu induk petelur sebaiknya diberi obat anticacing misalnya
vermixon atau sejenisnya .
5.Ayam menjelang dan Sedang Bertelur Jangan Divaksin
Menjelang umur 4,5 bulan vaksin tidak diberikan lagi
karena jika melebihi jangka waktu tersebut ayam akan strees dan mengakibatkan
kerugian jadi cukup diberi ransum dan egg stimulat,strong egg dll.
6.Seleksi Secara Berkala
Walaupun sudah melewati umur 4 bulan tidak menutup
kemungkina bahwa masih bisa mengalami penyakit fatal seperti kaki terjepit
sampai pincang dan lain-lain jadi diperlukannya seleksi secara berkala ayam
dewasa yang memang sudah tidak produktif lagi sebaiknya disingkirkan saja
.seleksi ini bisa dilakukan ketika malam hari sehingga tidak membuat ayam
terkejut ,kita juga harus terus mengawasi harga pasar apakan naik atau turun
apa sedang musim wabah dll.
7.Pengendalian Masa Mengeram
Ayam arab baru berhenti berproduksi ketika telah
bertelur 30 butir dan waktu istirahatnya hanya 5-10 hari ,untuk mengupayakan
hal itu ,peternakan harus mengetahui tanda-tanda yang dapat diamati ketika ayam
hendak istirahat yaitu : Pada saat tertentu setelah ayam bertelur jengger dan
mukanya tampak pucat ,Barat badanya sedikit menurun,kotorannya encer,jika
didekati bulunya mendadakberdiri.
BAB 6
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
Ayam yang
mudah terserang penyakit pada umumnya berusia di bawah umur dua bulan. Peternak
dituntut untuk menjaga kebersihan kandang dan lingkungan, sanitasi dan
ventilasi kandang, perawatan tempat ransum dan minum, serta hal – hal yang
menjadikan pemi9cu timbunya penyakit. Virus Flu Burung, juga dipicu oleh
kebersihan kandang yang tidak terjaga atau kotoran yang menumpuk.
Ayam berumur
dua bulan ke atas yang terkena penyakit tetapi dibirkan saja, akhirnya akan
mati. Sedangkan pada ayam yang berumur produktif akan menurun produksi
telurnya. Keadaan yang demikian ini tentu saja merugikan usaha. Peternak
diharapkan mengenali jenis – jenis penyakit dan gejalanya agar dapat melakukan
tindakan – tindakan yang tepat.
1. Penyakit Tetelo
Penyakit tetelo disebut
juga ND (Newcastle Disease), yaitu jenis penyakit yang sering menyerang ayam,
baik layer maupun grower. Kalau penyakit ini sudah menyerang salah satu ayam maka
yang lain akan tertular melalui infeksi. Sampai saat ini ND dianggap sebagai
penyakit yang menduduki urutan atas setelahFlu Burung. ND menimbulkan kematian
bagi segala jenis ayam. Penyakit ND diebabkan oleh virus golongan Paramyxo yang mempunyai struktur RNA.
Virus ini bersifat menggumpalkan sel – sel darah ayam. Masa inkubasinya antara
2 – 4 hari. Gejalanya ditandai dengan gangguan pernapasan, misalnya ayam batuk
– batuk, mendengkur dan tersengal – sengal yang berpengaruh pada penurunan
nafsu makan. Ayam cenderung mencari tempat yang lebih hangat. Biasanya, setelah
muncul gejala tersebut selama dua hari, maka disusul dengan gejala lain, yaitu
kaki lumpuh dan jalan nya diseret. Bahkan leher menjadi terpelintir dan berputar
– putar seperti penyakit ayam. Selama ini belum ditemukan obat yang secara
khusus untuk ayam yang terkena ND. Diharapkan kita dapat menekan angka kematian
yang disebabkan oleh penyakit tersebut. Berilah tambahan lampu pemanas dan
usahakan litter tetap kering.
2. Penyakit Snot atau Korisa
Snot disebut juga Korisa.
Akibat yang ditimbulkan adalah pertumbuhan terhambat (di masa layer) dan
produtifitas telur menurun (di masa grower). Gangguan penyakit ini memang tidak
sampai menimbulkan kematian. Gejalanya
keluar cairan dari hidung dan mata, napas berbunyi, batuk, semakin lama
cairan menjadi kental dan berkumpul di sinus
infraorbitalis, serta muka bengkak. Pencegahannya dapat dilakukan dengan
cara memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan peternakan. Kita harus
membatasi orang yang berkunjung ke lokasi. Adapun tindakan pengobatannya ialah
bias diberi antitoksin, Decoky, Maladex atau obat-obatan yang sejenis.
3. Penyakit Gumboro
Gumboro adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini menular melalui tinja atau
bahan-bahan yang dimuntahkan oleh ayam yang sakit. Gejalanya ialah nafsu makan
berkurang, keadaan tubuh lemah, dan gerakan yang tidak terkendali. Selain itu,
disertai pula dengan peradangan disekitar dubur, terjadi diare berair, dan
tubuhnya gemetar. Gejala ini tampak
secara mendadak. Tidak ada obat khusus, hanya kita mengupayakan agar ayam yang
sakit dipisahkan dan diberi obat-obatan perangsang nafsu makan seperti Vita Chicks atau yang sejenisnya. Kita
dapat juga memberikan obat, misalnya Tetra
Chlor atau Therapy.
4. Penyakit Cacar
Cacar merupakan penyakit
yang menyerang unggas, termasuk ayam arab. Ada dua jenis cacar, yaitu cacar
kering dan cacar basah. Jenis penyakit ini ditemukan sejalan dengan mulainya
usaha peternakan ayam arab. Cacar ayam disebut juga Fowl Fox dan merupakan penyakit menular. Namun proses menularnya
relatif lamban. Gejala-gejala yang tampak jika ayam terkena cacar kering adalah
ditandai dengan adanya pembentukan bungkul-bungkul kecil berwarna keabu-abuan
. Pada kulit yang tidak berbulu, gejala
ini semakin tampak jelas. Bungkul tersebut semakin lama semakin besar dan
menyatu. Pada akhirnya pecah dan menimbulkan keropeng. Adapun gejala pada ayam
yang terkena cacar basah ialah dengan ditandai pembentukan bungkul pada saluran
pencernaan dan saluran pernapasan. Warnanya putih dan cepat membesar. Kalau
sudah demikian warna berubah menjadi kekuning-kuningan.
5. Penyakit Berak Kapur
Berak kapur disebut juga
pullorum karena ditandai dengan gejala berak putih pada ayam yang sakit.
Penyebabnya adalah bakteri. Penyakit ini sangat mudah menular dan menjangkit
ayam yang sehat melalui tinja. Pengamatan yang paling mudah untuk kita lakukan
terhadap anak ayam yang terkena pullorum adalah nafsu makannya berkurang,
bergerombol satu dengan yang lainnya, mencret dengan kotoran berwarna putih
atau cokelat kehijauan. Pada ayam dewasa, nafsu makannya berkurang, tubuhnya
lemah, kurang agresif, jengger pucat, dan mencret. Pada ayam induk, telur
yang dihasilkan akan mengalami penurunan
daya tetas.
6. Penyakit Koksidiosis (Berak Darah)
Kita sering menjumpai
anak ayam atau ayam dewasa mengalami berak darah. Itu pertanda bahwa ayam
terkena penyakit koksidiosis atau penyakit berak darah. Penyakit ini disebabkan
oleh bakteri parasite yang mengganggu saluran pencernaan, terutama bagi usus.
Ayam terkena koksidiosis mengeluarkan bakteri dalam bentuk okista melalui
kotorannya. Tanda-tanda nya akan tampak setelah beberapa hari kemudian.
Penularannya secara berantai. Gejala yang dapat dideteksi adalah ayam tampak
lemah dan kurang agresif, bulu-bulunya kusut, kulit wajah ataupun jenggernya
pucat, dan tubuh menjadi kurus. Setelah berlangsung beberapa hari, diikuti
dengan gejala berupa berak darah. Kotoran harus dibersihkan dan bila perlu
disemprot menggunakan desinfektan,
misalnya Medisep.
7. Penyakit CRD (Chronic Respiratory
Disease)
CRD merupakan penyakit
unggas yang mengganggu saluran pernapasan dan menimbulkan suara mendengkur.
Peternak lebih suka menyebut sebagai penyakit CRD. CRD merupakan penyakit
menular dan berkembang karena bakteri Mycoplasma
Galisepticum. Kerugian ekonomis yang ditimbulkan cukup besar. Angka
kematian yang ditimbulkan cukup tinggi. Ada dua penularan, yaitu melalui telur
dan melalui ayam yang sakit dalam satu kandungan. Penularannya bias juga secara
tidak langsung, misalnya melalui manusia, tempat makan, dan minum. Akan tetapi,
ayam yang pernah terkena CRD kemudian sembuh, ia akan memiliki kekebalan.
Gejala yang tampak ialah ayam mengeluarkan suara mendengkur yang khas. Hal ini
karena saluran pernapasannya terganggu. Akibatnya, nafsu makan menurun dan ayam
sulit bernapas. Jika dibiarkan ayam akan mati. Berilah obat, misalnya Coliqiun, Doctril, Doxytin, Medoxy, Koledrin
atau jenis lainnya .
8. Penyakit Cacingan
Sebenarnya gangguan penyakit cacingan
pada ayam tidaklah terlalu dianggap serius. Ayam yang terkena penyakit cacingan
akan merugikan usaha. Ayam yang terserang cacingan tubuhnya menjadi kurus dan
pertumbuhannya terhambat. Pada ayam yang sudah bertelur, produksi telur menjadi
turun. Penularan bakteri cacing pada umumnya melalui telur cacing itu sendiri.
Ayam yang sakit mengeluarkan telur cacing yang jumlahnya puluhan ribu pada
lokasi lembab. Telur cacing tersebut kemudian meengalami proses embrionisasi
sehingga menjadi telur infeksi. Gejalanya emang tidak terlalu tampak. Apabila
cacing-cacing itu berkembang banyak di dalam alat pencernaan makann, maka
pengobatannya akan sia-sia. Adapun upaya pencegahannya dapat dilalukan dengan
melakukan sanitasi kandang dan lingkungan, termasuk mencegah agar tidak banyak
orang yang keluar masuk ke area peternakan. Sinar matahari hendaknya bias
menerobos ke dalam kandang. Jangan pula membiarkan tempar makan kosong.