Monday, November 16, 2015

Makalah Memelihara Ayam Arab

BAB 1
MEMELIHARA AYAM ARAB LEBIH MENGUNTUNGKAN
1.Beberapa Pertimbangan
       Memelihara ayam arab lebih menguntungkan di bandingaka n dengan ayam kampung atau ayam ras. Jika ditinjau dari kemampuan produksi telur, ayam kampung hanya bertelur 120-130 butir pertahun. Tetapi ayam arab mampu sampai 300 butir. Dari segi ransum, ayam arab membutuhkan pakan lebih sedikit.
 Ayam arab memiliki naluri mengeram dalam waktu yang singkat. Jika dibudidayakan secara intensif maka kurang menguntunkan, karena pada saat libur bertelur peternak masih menyediakan makan.
   Memelihara ayam arab tidak serumit ayam ras. Karena pemeliharaan ayam ras membutuhkan kecermatan. Baik pemberian makan, antisipasi penyakit dan obat-obatan. Ayam arab lebih seperti ayam kampung. Ayam arab lebih tahan penyakit dari pada ayam ras.
 Harga telur ayam arab hampir sama dengan ayam kampung dibandingkan ayam ras. Harganya stabil tak seperti ayam ras yang harganya naik turun dipasaran.
2.Mengenal ciri-ayam arab
A.ciri anak ayam arab:
a.Bulu yang masih lembut berwarna cokelat cenderung gelap dan ada bagian yang menyerupai garis berwarna agak terang.
b.Bentuk dan ukuran tubuhnya lebih kecil jika dibandingkan ayam negeri.
c. Warna kaki ada yang kuning ada pula yang cenderung gelap.
d. Mempunyai nafsu makan yang tinggi.
B.Ciri ayam remeja(umur 2-4 bulan):
a.Bulu mulai tampak motifnya.Induk dominan putih dengan bintik-bintik hitam pada tubuhnya.Namun ada pula yang cenderung hitam dan berbintik-bintik putih.Warna bulu leher sampai kepala dominan putih.Sedangkan jantan bulunya cenderung hitam.
b.Jengger pejantan mulai kelihatan sehingga dapat dibedakan dengan betina.Pialnya mulai tumbuh.
C. ciri-ciri pejantan ayam arab dewasa unggul:
A.Tubuhnya ideal,berdiri tegak,eornya enjulang keatas.
b.Mata jernih keputih-putihan.
c.bulu leher berwarna putih perak.
d.gesit  dan berbafsu makan kuat.
e.sisik kaki berwarna gelap ada pula yang kuning.
f.jengger berdiri tegak dan berwarna merah.
D.Ciri induk ayam arab unggul:
a.tubuhnya tegak sempurna.
b.dadanya montok dan padat.
c.bulunya tumbuh lebat.
d.matanya jernih.
e.jengger tegak namun kecil.
f.nafsu makan kuat.
g.bulu disekitar dubur bersih dan kering.
h.temboloknya selalu terisi makanan.
i.kakinya tidak terlalu panjang.
3.Hasil yang hendak di capai
       Jika beternak untuk mendapatkan telur konsunsi,maka ayam arab yang dipilih adalah induk yang unggul.Induk ayam arab harus dipilih yang sehat dan mampu memproduksi telur dalam jumlah maksimal.
       Usaha peternak yang diarahkan sebagai produksi telur maka kandang yang paling tepat adalah menggunakan baterai.Ayam petelur tidak cocok menggunakan kandang rem atau umbaran.
       Namun bila usaha dipersiapkan sebagai ayam potong atau ayam sayur maka sistem yang dipakai agak berbeda dengan peternak ayam arab petelur.Kandangnya dengan kandang ren.Cara yang paling efektif adalah menyediakan ayam-ayam dewasa unggulan.Dari ayam-ayam dewasa itu kita dapatkan telur yang siap tetas.Untuk menetaskan harus menggunakan mesin tetas supaya lebih mendapatkan banyak telur yang menetas.

BAB 2
MEMPERSIAPKAN KANDANG

      Beternak ayam arab hendaklah dilakukan dengan serius dan benar-benar berorientasi kearah bisnis.Lokasi kandang diusahakan ditempat yang kering.Jangan ditempatkan ditempat yang lembab dan becek.Karena rawan terhadap penyakit dan jamur.Sebaiknya kandang dihadapkan ke arah timur supaya waktu pagi hari ayam mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Jika menerapkan sistemsemiintensif,yaitu ayam diumbar dalam pelataran berpagar, maka kandang harus dilengkapi dengan tempat bersarang.Jika dengan sistem baterai seharusnya bertempat yang tidak terlalu jauh dari jalan raya.Karena sangat menguntungkan, baikn dalam keperluan mengangkut bibit, rnsum maupun hasil produksi.
1.Kandang berpelataran
        Kandang berpelataran dibangun diatas tanah yang cukup luas. Lokasi sekitar kandang dipagari keliling minimal setinggi 3 meter. Dalam kandang, ayam masih bisa bebas bermain.Pagar dapat dibuat dari bilah-bilah bambu atau apa saja yang diatur demikian.Celah bambu diusahakan tidak terlalu rapat.Lebih baik jika kandang ayam dibuat dengan kawat anyam.
        Pagar berfungsi sebagai pembatas umbaran ayam. Ayam menjadi jinak dan kitta bia menjadi mudah mengontrol kesehatan ayam.Pagi hari ayam bisa dilepas dan diberi ransum secukupnya.
        Luas pelataran sehendaknya disesuaikan dengan jumlah ayam. Jika ayam terlalu banyak bisa menggangu ayam bergerak. Lantai kandang diusahakan tetap sehat dengan cara menimbunnya derngan pasir yang dicampur kapur tohor.
2.Kandang panggung berpelataran
         Kandang panggung berpelataran hampir sama dengan kandang ren. Bedanya dikandang berpanggung dibuat jauh dari tanah. Kandangpun hendaknya menghadap timur atau utara. Lantai kandang dibuat dari bambu yang di belah-belah kira-kira 6 cm.Kemudian dibuat celah bawah untuk kotoran supaya jatuh kebawah.
          Atap kandang sebaiknya menggunakan bahan-bahan yang membuat suhu udara kandang menjadi panas.Upayakan bahan dari gentin supaya saat musim kemarau mengurangi panas.Dinding kandang dilenkapi ventilasi agar sirkulasi udara didalam kandang menjadi lancar.
3.Kandang postal
          Kandang postal adalah kandang yang berukuran cukup besar. Tidak disediakan pelataran sehingga modelnya tertutup.Atap kandang terbuat dari genting atau esbes.Dindingnya bisa dari anyaman bambu atau kawat ren.Sekitar kandang hndaknnya ditanami tanaman yang keras sebagai penyejuk.
          Ukuran kandang disesuaikan dengan jumlah ayam.Ayam tidak pernah dilepas dari kandang sehingga kandang dianggap tidak mempunyai pelataran.Ayam didalamnya dijadikan satu dan dibiarkan saja.Tempatr minum dan makan ditaruh pada wadah khusus.
4.Kandang baterai
            Kandang baterai sangat cocok untuk ayam petelur.Kandangnya berbentuk berpetak-petak dengan ukuran yang sangat terbatas. Sebab satu petak diisi hanya satu ayam saja.Ukuran petak kandangnya tidak terlalu begitu besar karena tubuh ayam arb lebih kecil dari pada ayam ras.. Khusus untuk ayam arab dewasa, petak yang disediakan sebesar 40 cm x 50 cm, tinggi tidak lebih bdari 50 cm.Petak-petak baterai ditempatkan secara berderet .Jika perlu dibuat bertingkat.Lalu ditempatkan ditempat yang berdinding.
Beberapa keuntungan membuat kandang baterai:
a.memudahkan perawatan karena dapat mengontrol setiap ekor ayam.
b.Memudahkan perkiraan jatah makan pada setiap ayam.
c.memudahkan pekerjaan memungut telur dan membersihkan kotoran.
d.Ayam tidak mudah terserang penyakit.
e.Bisa mendeteksi jumlah telur yang dihasilkan tiap-tiap ayam.
f.Nengetahui ayam yang produksinya tinggi dan rendah.

BAB 3
RANSUM UNTUK AYAM ARAB
        Peternakan tradisional  sangat berbeda dengan cara intensif ,cara tradisional tidak memperhatikan kadar ransumnya(pakannya) sehingga ayam mencari pakan sendiri ,Tetapi pada peternakan intensif  ayam dibatasi dalam lokasi berpagar karena peraturan pertimbangan terutama dalam segi ekonomi .Kesalahan dalam pemberian rransum dapat menimbulkan beberapa kerugian seperti pertumbuhan ayam terhambat dll.
1.Pemberian Ransum Tanpa Komposisi
 Ialah pemberian pakan tanpa memperhatikan campuran-campurannya . Pemberian ransum ini  dpat dilakukan dengan bebas pilih artinya ayam bebas memilih beberap aransum yang disediakan ,sehingga ayam dipersilahkan mengatur kandungan nutrisinya sendiri
Pada pemberian ransum model ini , kita harus menyediakan beberapa jenis ransum , mulai dari butiran jagung , tepung ikan , beras, dedak bekatul, bungkil kedelai, bungkil kacang tanah , grit serta hijauan segar. Hijauan segar dicacah dan disajikan sekitar pukul 09.00 – 10.00 . Hijauan itu misalnya daun pepaya ,daun singkong , daun lamtoro , dan kangkung .

2.Sistem Pemberian Ransum

Sistem pemberian ransum untuk ayam arab yang kita pelihara harus pula diperhatikan , sebab cara pemberian ransum yang tepat akan menekan biaya ekonomi dan jika pemberian rasum dengan sembarangan, dapat mengurangi keuntungan dan bisa jadi rugi. Ada 4 macam sisitem pemberian ransum yaitu sistem mash-grain , sistem terbatas , sisitem puasa terbatas & sistem ragam murni
Mash-grain yaitu cara penggabungan ransum jenis tepung dengan bijian . drngan cara ini kita dapat mengurangi kebutuhan tepung halus. Buji-bijian yang kita berikan bersama tepung halus yaitu seupama gabah ,jagung butiran,bungkil kedelai,bungkil kacang dan sebagainya . Ransum jenis tepung adalah konsentrat buatan pabrik yang mengandung berbagai formula yang mrmrnuhi krbutuhan ayam .misalnya jenis S11 / B12 perbandngan antara konsentrat denga bijian adalah 70:30.Setelah konsentrat di beli sesuai kebutuhan prdukdi , kita perlu mengupayaka pemeriksaan terlebih dahulu terhadap konsentrat yang dibeli . apakah sudah memenuhi kebutuhan nutrisi.
sistem pemberian ransum terbatas adalah jumlah ransum yag disajikan dibatasi atas kehendak kita.tujuan pembatasan ransum untuk mengontrol konsumsi agar tidak terlalu berlebih . karena ayam yang kelebihan energi juga tidak baik,lebih baik jika hanya dikuragi 5-15% saja dari jumlah sebelumnya .
Sistem pemberian ransum berpuasa ,ayam dipuasakan sehari sekali misalnya hari ini kita memberi makan ayam tetap pada hari selanjutnya ayam dipuasakan maka ayam yang semula berproduksi akan berhenti berproduksi atau produksinya kurang

3.Jumlah Ransum untuk Ayam Arab

Minggu pertama sampai ke delapan ayam diberi makan hanya berupa konsentrat murni (511/B12),Air minum dicampur dengan Vitachick / Sufamix selanjutnya dari minggu ke delapan sampai dewasa pemberian makan dilakukan dengan sistem mash-grain dengan komposisi           dedak bekatul : Jagung butiran : Konsentrat denga perbandngan 1,2 : 1,4 : 1 .Siang hari diberikan hijauan segar dari beberapa percobaan itu adalah hasil terbaik yang didapatkan .

4.Jadwal Pemberian makan Ransum Ayam Arab

Pemberian ransum harus disusun dengan rapi artinya harus ada penjadwalan yang tidak sembarangan .jika pemberian ransum sembarangan maka ekonomi kita akan membengkak .Pada umur dini frekuensi pemberian ransum lebih sering dibandingkan pada umur-umur remaja ,semakin hari frekuensi semakin dikurangi umur 1-3 hari frekuensi pemberiannya 9 kali, 4-6 hari 8 kali ,7-10 hari 7 kali ,11-14 hari lima kali dan begitu seterusnya
Jika ayam arab dipersiapkan untuk pedaging & dipelihara di kandang postal maka ransum ditempatkan pada wadah-wadah tertentu yang dapat dibeli ditoko peternakan . sebelum digunakan wadah tersebut disterilkan dalam cairan medisep selama 30 menit .Caranya tuangkan medisep 15 ml dan campur dengan air bersih sebanyak 10 liter , dcuci sampai bersih dan kering





BAB 4

PEMELIHARAAN ANAK AYAM ARAB

Masalah yang sering dihadapi adalah ketika DOC yang aru dibelinya banyak yang mati , banyak yang mengatakan bahwa ayam arab tidak tahan terhadappenyakit da mudah mat tapi anggapan itu tidak benar kita perlu mengawasi sebelum DOC dimasukkan ke dalam kotak induk sebaiknya dilakukan desifektan atau sanitasi . Lantai , dinding , sisi kotak induk dan bagian ruangan disemprot dengan antibakteri , misalnya Formades ,Antisep atau Neo Antisep

1.Ukuran Kotak Induk

Selama satu sampai lima hari pertama sebaiknya kotak diberi alas menggunakan koran dan diganti setiap hari untuk mencegah DOC memakan benda keras .Ukuran luas kotak DOC disesuaikan denga jumlah DOC dan ukuran yang ideal adalah setiap 1 m2 sebaiknya diisi tidak lebih dari 20 – 50 DOC umur 1 hari – 1 bulan atau 10-20 DOC untuk umur dibawah 2 bulan .
Ada beberapa jenis kotak DOC ada yang terbuat dari seng yang bertujuan untuk melindungi dan menghangatkan DOC pada musim penghujan , yang terbuat dari postal sistem litter memerlukan pembatas yang terbuat dari hard board sehingga menghasilkan dinding pembatas yang cukup kuat ,tinggi dan tidak berlubang .Ada pula kotak induk yang terbuka

2.Lampu Pemanas

Lampu pemanas bisa menggunakan bola lampu listrik atau minyak tanah . Jika menggunakan lampu listrik untuk setiap 20-40 DOC dalam kotak induk dipasang 40-60 watt , bola lampu itu kira-kira digantung 15-25 cm dan dilengkapi tudung agar panasnya tidak menyebar keatas dan semakin hari penggunaan lampu pemanas itu  harus dikurangi , mulai hari ke delapan lampu dinyalakan hanya 20 jam saja dan berkisar pada pukul 10.00-12.00.Lampu penghangat disesuaikan denga keadan cuaca juga ada cara dengan mengamati tingkah laku DOC .
a)      Jika Doc berpencar menjauhi lampu pemanas dapat disimpulkan bahwa lampu pemanas terlalu hangat jadi kita dapat menjauhkannya/menaikkan lampu pemanas .
b)      Jika DOC bergerombol mendekati lampu pemanas berati lampu pemanas terlalu dingin sehingga kita bisa menurunkan lampunya atau mengganti kapasitas wattnya menjadi lebih besar
c)       Jika DOC menyebar menunjukkan bahwa suhu didalam kotak induk normal / cukup hangat

3.Pengamatan dan Perawatan terhadap DOC

Pada umur-umur 1-4 minggu ini akan sangat menentukan prduksi telur maupun daging  pada masa-masa berikutnya karena itu sangat disarankan pada umur-umur ini DOC diberikan vitamin misalnya Vita Chicks ,Neo Meditril atau yang sejenis dengan dicampur dengan air sesuai takaran yang dianjurkan ,jika ada ayam yang menunjukkan gejala tak wajar segera lakukan pemeriksaan .Anak ayam yang ditenggarai sakit segera pisahkan dari DOC yang lain .Periksalah satu-persatutembolok DOC .hal itu dikhawatirka ada DOC yang malas makan

4.Menekan Angka Kematian Anak Ayam

Anak Ayam Arab sebelum melewati umur 3 bulan masih dianggap rawan terhadap penyakit. Kematian terbesar terjadi pada umur-umur dibawah 3 bulan dan banyak sekali penyebabnya .
a.       Tembolok Kertas
Untuk mengetahuinya adalah dengan cara meraba tembolok anak-anak ayam yang ada didalam kotak induk satu persatu setiap hari ,kemungkinan DOC menelan benda keras yang sulit dicerna
b.      Mencret putih, Berak darah dan kotoran berbusa
Hal-hal sejenis itu terjadi karena adanya bakteri/ kuman penyakit yang menyerang pencernaan,untuk mencegahnya sebaiknya litter harus segera dibersihkan dengan menggunakan antiseptik
c.       Anak ayam susah bernafas
Jika terdengar suara sengal dan terdengar seperti suara mendengkur  itu menandakan anak ayam mengalami gangguan pernafasan ,karena virus ini menyebar dengan cepat sebaiknya setiap pagi kotk induk dijemur di bawah sinar matahari
d.      Nafsu makan menurun
Jika menjumpai kasus anak ayam nafsu makan menurun sebaiknya mensajikan ransum dengan menu yang berbeda dan mengandung banyak protein

BAB 5

PEMELIHARAAN AYAM ARAB REMAJA SAMPAI DEWASA

Pada masa remaja perawatan hendaknya dilakukan dengan baik dan penuh perhatian ,pengaturan tempat harus disesuaikan dengan banyak ayam yang ada di kandang .pemberian makan cukup 3 kali sehari yaitu pagi ,siang,petang dan ditambah denga hijauan segar ,kira-kira saat sudah berumur 42 hari dilakukan vaksin yang kelima kalinya yaitu vaksin kekebalan terhadap penyakit snot lakukas sesuai petunjuk yang berlaku . untuk mencegah strees akibat terlalu banyak vaksin maka pada mur sekitar 43-45 hari dilakukan pemberian vitamin semacam Fortevit atau Vita stress ,dan vaksin lainnya pada umur yang lebih tinggi harus diberikan sesuai aturan.

1.Mempersiapkan Ayam Arab Petelur
Untuk menemukan ayam arab petelur perlu dilakukan adanya seleksi,sisakan sebagian ayam remaja jantan di kandang ayam induk dan pada umur dua bulan kita sudah bisa membedakan ayam jantan dan induk  , induk yang diperkirakan  kwalitas tinggi terus dipelihara yang beratnya berkisat 1,2 – 1,4 diantaranya memiliki ciri : 1.Jengger besar ,kuat,kokoh ,merah mengkiap
     2.Muka cerah dan mata terlihat jernih
     3.Bulunya terkesan bersih
     4.nafsu makannya baik

2.Pembatasan Ransum
Jangan memberikan ransum konsentrat murni pada ayam  betina yang sudah/sedang bertelur,sebaiknya dicampur dengan dedak bekatul dan butira jagung dengan perbandingan            1,2 kg : 1,4 kg : 1 kg .Pembatasan ransum digunakan untuk menekan rasa lapar ayam agar tidakk terlalu gemuk selain itu peternak juga akan mendapat beberapa keuntungan.

3.Ventilasi Udara Harus Cukup
Oksigen yang terdapat dalam udara sangat penting bagi metabolisme makanan , Ventilasi udara yang buruk dapat menyebabkan oksigen berkurang dan bertambahnya karbondioksida dan bau amonia ,oleh karena itu ventilasi udara sangat penting ,Temperatur udara yang memenuhi syarat adalah berkisat diantara 15o-28o C.

4.Mencegah Penyakit Cacing
Kita bisa memberikan obat misalnya Egg Stimulat yang sangat bermanfaat untuk merangsang dan meningkatkan produksi telur,pemberiannya sesuai dengan takaran yang ditentukan . Ayam dewasa juga dapat terkena penyakit cacing oleh karena itu induk petelur sebaiknya diberi obat anticacing misalnya vermixon atau sejenisnya .


5.Ayam menjelang dan Sedang Bertelur Jangan Divaksin
Menjelang umur 4,5 bulan vaksin tidak diberikan lagi karena jika melebihi jangka waktu tersebut ayam akan strees dan mengakibatkan kerugian jadi cukup diberi ransum dan egg stimulat,strong egg dll.

6.Seleksi Secara Berkala
Walaupun sudah melewati umur 4 bulan tidak menutup kemungkina bahwa masih bisa mengalami penyakit fatal seperti kaki terjepit sampai pincang dan lain-lain jadi diperlukannya seleksi secara berkala ayam dewasa yang memang sudah tidak produktif lagi sebaiknya disingkirkan saja .seleksi ini bisa dilakukan ketika malam hari sehingga tidak membuat ayam terkejut ,kita juga harus terus mengawasi harga pasar apakan naik atau turun apa sedang musim wabah dll.

7.Pengendalian Masa Mengeram
Ayam arab baru berhenti berproduksi ketika telah bertelur 30 butir dan waktu istirahatnya hanya 5-10 hari ,untuk mengupayakan hal itu ,peternakan harus mengetahui tanda-tanda yang dapat diamati ketika ayam hendak istirahat yaitu : Pada saat tertentu setelah ayam bertelur jengger dan mukanya tampak pucat ,Barat badanya sedikit menurun,kotorannya encer,jika didekati bulunya mendadakberdiri.

BAB 6
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
Ayam yang mudah terserang penyakit pada umumnya berusia di bawah umur dua bulan. Peternak dituntut untuk menjaga kebersihan kandang dan lingkungan, sanitasi dan ventilasi kandang, perawatan tempat ransum dan minum, serta hal – hal yang menjadikan pemi9cu timbunya penyakit. Virus Flu Burung, juga dipicu oleh kebersihan kandang yang tidak terjaga atau kotoran yang menumpuk.
Ayam berumur dua bulan ke atas yang terkena penyakit tetapi dibirkan saja, akhirnya akan mati. Sedangkan pada ayam yang berumur produktif akan menurun produksi telurnya. Keadaan yang demikian ini tentu saja merugikan usaha. Peternak diharapkan mengenali jenis – jenis penyakit dan gejalanya agar dapat melakukan tindakan – tindakan yang tepat.
1.      Penyakit Tetelo
Penyakit tetelo disebut juga ND (Newcastle Disease), yaitu jenis penyakit yang sering menyerang ayam, baik layer maupun grower. Kalau penyakit ini sudah menyerang salah satu ayam maka yang lain akan tertular melalui infeksi. Sampai saat ini ND dianggap sebagai penyakit yang menduduki urutan atas setelahFlu Burung. ND menimbulkan kematian bagi segala jenis ayam. Penyakit ND diebabkan oleh virus golongan Paramyxo yang mempunyai struktur RNA. Virus ini bersifat menggumpalkan sel – sel darah ayam. Masa inkubasinya antara 2 – 4 hari. Gejalanya ditandai dengan gangguan pernapasan, misalnya ayam batuk – batuk, mendengkur dan tersengal – sengal yang berpengaruh pada penurunan nafsu makan. Ayam cenderung mencari tempat yang lebih hangat. Biasanya, setelah muncul gejala tersebut selama dua hari, maka disusul dengan gejala lain, yaitu kaki lumpuh dan jalan nya diseret. Bahkan leher menjadi terpelintir dan berputar – putar seperti penyakit ayam. Selama ini belum ditemukan obat yang secara khusus untuk ayam yang terkena ND. Diharapkan kita dapat menekan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit tersebut. Berilah tambahan lampu pemanas dan usahakan litter tetap kering.

2.      Penyakit Snot atau Korisa
Snot disebut juga Korisa. Akibat yang ditimbulkan adalah pertumbuhan terhambat (di masa layer) dan produtifitas telur menurun (di masa grower). Gangguan penyakit ini memang tidak sampai menimbulkan kematian. Gejalanya  keluar cairan dari hidung dan mata, napas berbunyi, batuk, semakin lama cairan menjadi kental dan berkumpul di sinus infraorbitalis, serta muka bengkak. Pencegahannya dapat dilakukan dengan cara memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan peternakan. Kita harus membatasi orang yang berkunjung ke lokasi. Adapun tindakan pengobatannya ialah bias diberi antitoksin, Decoky, Maladex atau obat-obatan yang sejenis.

3.      Penyakit Gumboro
Gumboro adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini menular melalui tinja atau bahan-bahan yang dimuntahkan oleh ayam yang sakit. Gejalanya ialah nafsu makan berkurang, keadaan tubuh lemah, dan gerakan yang tidak terkendali. Selain itu, disertai pula dengan peradangan disekitar dubur, terjadi diare berair, dan tubuhnya gemetar.  Gejala ini tampak secara mendadak. Tidak ada obat khusus, hanya kita mengupayakan agar ayam yang sakit dipisahkan dan diberi obat-obatan perangsang nafsu makan seperti Vita Chicks atau yang sejenisnya. Kita dapat juga memberikan obat, misalnya Tetra Chlor atau Therapy.

4.      Penyakit Cacar
Cacar merupakan penyakit yang menyerang unggas, termasuk ayam arab. Ada dua jenis cacar, yaitu cacar kering dan cacar basah. Jenis penyakit ini ditemukan sejalan dengan mulainya usaha peternakan ayam arab. Cacar ayam disebut juga Fowl Fox dan merupakan penyakit menular. Namun proses menularnya relatif lamban. Gejala-gejala yang tampak jika ayam terkena cacar kering adalah ditandai dengan adanya pembentukan bungkul-bungkul kecil berwarna keabu-abuan .  Pada kulit yang tidak berbulu, gejala ini semakin tampak jelas. Bungkul tersebut semakin lama semakin besar dan menyatu. Pada akhirnya pecah dan menimbulkan keropeng. Adapun gejala pada ayam yang terkena cacar basah ialah dengan ditandai pembentukan bungkul pada saluran pencernaan dan saluran pernapasan. Warnanya putih dan cepat membesar. Kalau sudah demikian warna berubah menjadi kekuning-kuningan.

5.      Penyakit Berak Kapur
Berak kapur disebut juga pullorum karena ditandai dengan gejala berak putih pada ayam yang sakit. Penyebabnya adalah bakteri. Penyakit ini sangat mudah menular dan menjangkit ayam yang sehat melalui tinja. Pengamatan yang paling mudah untuk kita lakukan terhadap anak ayam yang terkena pullorum adalah nafsu makannya berkurang, bergerombol satu dengan yang lainnya, mencret dengan kotoran berwarna putih atau cokelat kehijauan. Pada ayam dewasa, nafsu makannya berkurang, tubuhnya lemah, kurang agresif, jengger pucat, dan mencret. Pada ayam induk, telur yang  dihasilkan akan mengalami penurunan daya tetas.

6.      Penyakit Koksidiosis (Berak Darah)
Kita sering menjumpai anak ayam atau ayam dewasa mengalami berak darah. Itu pertanda bahwa ayam terkena penyakit koksidiosis atau penyakit berak darah. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri parasite yang mengganggu saluran pencernaan, terutama bagi usus. Ayam terkena koksidiosis mengeluarkan bakteri dalam bentuk okista melalui kotorannya. Tanda-tanda nya akan tampak setelah beberapa hari kemudian. Penularannya secara berantai. Gejala yang dapat dideteksi adalah ayam tampak lemah dan kurang agresif, bulu-bulunya kusut, kulit wajah ataupun jenggernya pucat, dan tubuh menjadi kurus. Setelah berlangsung beberapa hari, diikuti dengan gejala berupa berak darah. Kotoran harus dibersihkan dan bila perlu disemprot menggunakan desinfektan, misalnya Medisep.

7.      Penyakit CRD (Chronic Respiratory Disease)
CRD merupakan penyakit unggas yang mengganggu saluran pernapasan dan menimbulkan suara mendengkur. Peternak lebih suka menyebut sebagai penyakit CRD. CRD merupakan penyakit menular dan berkembang karena bakteri Mycoplasma Galisepticum. Kerugian ekonomis yang ditimbulkan cukup besar. Angka kematian yang ditimbulkan cukup tinggi. Ada dua penularan, yaitu melalui telur dan melalui ayam yang sakit dalam satu kandungan. Penularannya bias juga secara tidak langsung, misalnya melalui manusia, tempat makan, dan minum. Akan tetapi, ayam yang pernah terkena CRD kemudian sembuh, ia akan memiliki kekebalan. Gejala yang tampak ialah ayam mengeluarkan suara mendengkur yang khas. Hal ini karena saluran pernapasannya terganggu. Akibatnya, nafsu makan menurun dan ayam sulit bernapas. Jika dibiarkan ayam akan mati. Berilah obat, misalnya Coliqiun, Doctril, Doxytin, Medoxy, Koledrin atau jenis lainnya .

8.      Penyakit Cacingan

Sebenarnya gangguan penyakit cacingan pada ayam tidaklah terlalu dianggap serius. Ayam yang terkena penyakit cacingan akan merugikan usaha. Ayam yang terserang cacingan tubuhnya menjadi kurus dan pertumbuhannya terhambat. Pada ayam yang sudah bertelur, produksi telur menjadi turun. Penularan bakteri cacing pada umumnya melalui telur cacing itu sendiri. Ayam yang sakit mengeluarkan telur cacing yang jumlahnya puluhan ribu pada lokasi lembab. Telur cacing tersebut kemudian meengalami proses embrionisasi sehingga menjadi telur infeksi. Gejalanya emang tidak terlalu tampak. Apabila cacing-cacing itu berkembang banyak di dalam alat pencernaan makann, maka pengobatannya akan sia-sia. Adapun upaya pencegahannya dapat dilalukan dengan melakukan sanitasi kandang dan lingkungan, termasuk mencegah agar tidak banyak orang yang keluar masuk ke area peternakan. Sinar matahari hendaknya bias menerobos ke dalam kandang. Jangan pula membiarkan tempar makan kosong.  

Laporan Hasil Pengamatan PEMILU

KATA PENGANTAR

             Puji dan syukur kami panjatkan kepadaTuhan YME  yang telah memberikan kehidupan dan menurunkan rahmat serta inayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini, walaupun masih jauh dari sempurna.Kemudian penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut serta membantu penulis untuk menyelesaikan laporan ini sehingga menghasilkan laporan tentang kewarganegaraan yaitu laporan tentang Pemilu Legislatif 2014 ini.
             Penulis berharap makalah ini dapat memkberikan manfaat yang lebih baik dalam mendukung pemilu selanjutnya. Dan diharapkan dengan makalah ini, pembaca dapat mengamalkan tingkah laku yang baik dalam berdemokrasi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi si penulis, dan umumnya bagi pembaca dalam memahami arti penting berdemokrasi yaitu salah satu contohnya adalah Pemilu.

Banyutowo, 9 April 2014


Penulis

















BAB 1
PENDAHULUAN


A.Latar Belakang
Pemilu adalah hari terbesar di Indonesia. didalam pemilu semua masyarakat Indonesia harus memilih atau memberikan kepercayaannya kepada orang yang tercetak dikeretas pemilu. Sehingga kami mengamati seperti apa tugas KPPS,berapa banyak angka partisipasi dll , juga ingin mengetahui tatacara pemilu atau kegiatan yang terjadi pada saat hari pemilu dan khususnya untuk memenuhi nilai mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.


B.Rumusan Masalah
Dalam Laporan ini kami merumuskan masalah yang akan kami selidiki yaitu :
1.Sebutkan tugas masing-masing anggota KPPS ?
2.Jumlah dan nama partai politik yang mengikuti pemilu legislatif?
3.Catat jumlah pemiih suara masing-masing partai politik !
4.Berapa jumlah pemilih suara masing-masing partai politik ?
5.Sebutkan berapa persen angka partisipasi?
6.Kesimpulan?



C.TUJUAN
Adapun tujun dari pengamatan laporan pemilu legislatif 2014  ini adalah hanya untuk memenuhi nilai mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan untuk mengetahui seberapa baiknya pemilu 2014 dibandingkan pemilu tahu-tahun yang lalu.

D. Metode Penelitian

     Untuk menunjang data dan inforamasi yang diperlukan kami menggunakan metode wawancara dan studi pustaka. Adapun teknika yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Wawancara
    Pada teknik ini kami melakukan penelitian denangan cara mewawancarai orang yang           benar-benar mengetahui tentang arti pemilu seperti panitia pemilu di TPS( tempat pemungutan suara ) yang kami amati.
b. Studi Pustaka
    Pada metode ini, kami membaca berbagai laporan penelitian yang berhubungan dengan objek penelitian, membaca buku, membuka internet dan literature lainnya yang berhubungan dengan penulisan laporan.


BAB II
METODE PENELITIAN DAN TATA ACARA


METODE PENELITIAN

A.Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
·              Bolpoint
·              Buku Tulis

2. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
• Text wawancara.


B. Cara Kerja
• Menulis pertanyaan yang akan kami pertanyakan rt sekaligus panitia pemilu di tps kabandungan.
• Merekam dan memfoto kegiatan yang berlangsung.
• Menulis jawaban yang telah dijawab oleh bapak rt di tps kabandungan.
• Mencatat kembali penghitungan atau hasil pencontrengan pemilu.
• Analisis dan pengolahan data.


TATA ACARA

Pengamatan dilakukan pada hari rabu tanggal 9 april 2014 ,tempat pemungutan di TPS 3 desa Banyutowo ,Kecamatan Dukuhseti , Kabupaten Pati,Prvinsi Jawa Tengah
A.Persiapan dan Pemungutan suara di TPS
Kegiaatan KPPS dalam acara pemungutan suara dipimpin oleh  ketua KPPS dimulai pukul 07.00 waktu setempat dan berakhir pada 13.00 waktu setempat dengan melakuka kegiatan sebagai berikut :
1. Mengumumkan DPT, DPTb, dan DPK dan memberikan salinannya kepada saksi dan
    pengawas pemilu lapangan yang hadir.
2. Pengucapan sumpah/janji Anggota KPPS, dipandu oleh Ketua KPPS.
3. Membuka kotak suara dan mengeluarkan seluruh isi kotak suara.
4. Mengidentifikasi dan menghitung jenis dan jumlah dokumen serta peralatan pemungutan dan penghitungan suara.
5. Memeriksa dan menandatangani surat suara yang akan digunakan oleh pemilih.
6. Memberikan penjelasan kepada pemilih mengenai proses dan tata cara pemberian suara




B.Pemungutan suara di TPS

Penghitungan suara dimulai pukul 13.00 waktu setempat dengan melakukan kegiatan :
1. Menghitung dan mencatat jumlah Pemilih yang memberikan suara berdasarkan salinan
 Daftar Pemilih Tetap, Daftar Pemilih Tambahan dan Daftar Pemilih Khusus serta Daftar
Pemilih Khusus Tambahan/Pemilih menggunakan KTP dan KK.
2. Menghitung dan mencatat jumlah surat suara yang tidak terpakai.
3. Menghitung dan mencatat jumlah surat suara yang dikembalikan oleh Pemilih karena
rusak atau salah dalam cara memberikan suara.
4. Menghitung dan mencatat sisa surat suara cadangan.
5. Menghitung dan mencatat jumlah surat suara yang digunakan yang berisi surat suara sah dan tidak sah

 C. Penyampaian berita acara dan lampirannya :

1. Satu rangkap Berita Acara, Sertifikat dan seluruh Lampirannya di dalam kotak suara,
disampaikan kepada PPS untuk digunakan rekapitulasi tingkat PPS.
2. Satu rangkap Sertifikat Hasil dan Rincian Penghitungan Suara untuk Pemilu Anggota
DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kab/Kota disampaikan kepada PPS untuk keperluan
pengumuman di kantor PPS.
3. Satu rangkap Sertifikat Hasil dan Rincian Penghitungan Suara untuk Pemilu Anggota
DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kab/Kota disampaikan kepada Pengawas Pemilu Lapangan.
4. Satu rangkap Sertifikat Hasil dan Rincian Penghitungan Suara untuk Pemilu Anggota
DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kab/Kota disampaikan kepada Saksi Partai Politik yang
hadir.

         























BAB III
PEMBAHASAN DAN HASIL


A.Tugas masing-masiing anggota KPPS
   
    Ketua KPPS (Anggota KPPS pertama)
· Menandatangani surat suara
· Menberikan surat suara pada pemilih .
· Apabila ada surat suara yang rusak atau salah coblos , ketua KPPS meberikan surat suara penggsnti kepada pemilih paling banyak satu kali.
· Membantu pemilih yang cacat dengan memasukkan memasukkan surat DPD ke dalam alat bantu tuna netra untuk menuju ke bilik suara atau yang lainnya.

KPPS 1 dibantu  KPPS 2 dan KPPS 3
· Memanggil nama pemilih sesuai dengan nomor urut kedatangan untuk memberikan surat suara dengan mendahulukan pemilih yang berkebutuhan khusus.
· Meneliti nama pemilih dalam DPT ,DPTb atau DPK.
· Menjelaskan secara berkala bangaimana cara mencoblos surat suara mengguanakan paku.
· Jika ada kesalahan dalam mencoblos atau surat suara rusak maka memberikan  surat suara pada pemilih tsb.

KPPS 4
· Menyambut pemilih kedalam ruangan .
· Mengecek jari tangan dan surat undangan.
· Mensortir surat undangan c6 kedalam dua tumpukan , masing-masing untuk pria dan wanita.

KPPS 5
·  Mengarahkan pemilih ke bilik suara yang tidak terisi dan mengatur antrian pemilih.
·  Memberikan bantuan kepada pemilih yang lemah secara fisik atau berkebutuhan khusus.

KPPS 6
·  Mengarahkan pemilih ke jajaran kotak suara dengan jelas dan terlihat jelas di hadapan para saksi.
·  Memastikan bahwa pemilih memasukkan surat suara terlipat kedalam kotak dengan benar.

KPPS 7
· Mengarahkan pemilih mencelupkan salah satu jari ke tinta ,dan memastikan seluruh bagian kuku tercelup.
· Mengarahkan pemilih meninggalkan TPS




B.Jumlah dan Nama Partai Politik

Banyak partai politik yang mengikuti pemilu legislatif  kali ini sebanyak 12 partai  , yaitu :
1.Partai NasDem
2.Partai Kebangkitan Bangsa
3.Partai Keadilan Sejahtera
4.PDI Perjuangan
5.Partai Golongan Karya
6.Partai Gerindra
7.Partai Demokrat
8. Partai Amanat Nasional
9.Partai Persatuan Pembangunan
10.Partai Hati Nurani Rakyat
11.Partai Bulan Bintang
12.Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia


C.Jumlah Pemilih Dalam DPT
*Laki-laki =180
*Perempuan = 173
*Jumlah = 355
Pengguna hak suara:
*Laki-laki = 146
*Perempuan = 144
*Jumlah = 290


D.Jumlah pemilih masing-masing partai

DPRD  PUSAT

1.Partai NasDem        = 4
2.Partai PKB               =105
3.Partai PKS               =15
4.PDI Perjuangan        =44
5.Partai Golkar            =16
6.Partai Gerindra         =23
7.Partai Demokrat       =28
8.PAN                         =5
9.PPP                          =1       
10.Partai Hanura         =4
11.PBB                       =2
12.PKI                        =0





DPRD PROVINSI

1.Partai NasDem        = 7
2.Partai PKB               =19
3.Partai PKS               =6
4.PDI Perjuangan        =35
5.Partai Golkar            =4
6.Partai Gerindra        =26
7.Partai Demokrat       =19
8.PAN                         =1
9.PPP                          =1       
10.Partai Hanura         =2
11.PBB                       =1
12.PKI                        =0

DPRD KABUPATEN / KOTA

1.Partai NasDem        = 24
2.Partai PKB               =19
3.Partai PKS               =7
4.PDI Perjuangan        =22
5.Partai Golkar            =8
6.Partai Gerindra        =56
7.Partai Demokrat       =123
8.PAN                         =1
9.PPP                          =0       
10.Partai Hanura         =14
11.PBB                       =1
12.PKI                        =2

DPD

1.    AGUS MUJIANTO.                         = 5
2.    AHMAD NIAM S.                            =5
3.    AHSAN FAUZI                                = 3
4.    AHMAD MUQOWAM                     = 6
5.    BAGYONO,ST                                 = 1
6.    Dr.H.BAMBANG S.                         =11
7.    DENTY EKA WIDI P.                      =21
8.    G.K.R AYU KOES I.                        = 10
9.    Dra.Hj.H.R UTAMI                          =2
10.    HENDRO MARTONO                   = 4
11.    HERIYANTO                                 = 8
12.    HUMAN SABRONI                       =1
13.    IKA TRISNA M.                            = 7
14.    H.ISKANDAR                               =1
15.    Drs.JABIR                                      = 1
16.    KHIZANATURROHMAN             = 14
17.    KUNDARI                                     = 6
18.    KUNTO ENDRIYONO                  = 0
19.    KURDI MUSTOFA                        =5
20.    M. AL HABSYI                             = 4
21.    POPPY DHARSONO                     = 4
22.    R.SUKARNO WINARTO              = 1
23.    SITI AZZAH                                  = 2
24.    SOEHARSOJO                               = 2
25.    SUKIRNO                                      = 1
26.    SUDIR S                                        =0
27.    Dr.H.SULISTYO,S.H                     = 15
28.    SUMARYOTO P                            = 1
29.    SUGO JOGO                                  = 5
30.    TJAHJADI T.                                 = 0
31.    TOTO D                                         = 0
32.    WAKIL M.                                     = 0
                                                             

  D.ANGKA PARTISIPASI
   
    Laki-laki =146    x 100% = 82,2 %
                     180
    Perempuan =144 x 100% =82,3 %
                         175
    Umum      =290 x 100% =  817 %
                        355


  E.KESIMPULAN

    berdasarkan hasil penelitian maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :
• Secara umum pemilu Legislatif tahun 2014 berjalan dengan lumayan baik.
• Dengan adanya rakyat yang sangat berpartisipasi dalam pemilu akan berjalan lancar dan apabila warga Indonesia kurang berpartisipasi dalam pemilu mungkin akan terjadinya kecurangan ataupun hilangnya LUBER dan JURDIL.

Patogen Biotik dan Abiotik

1.       Patogen merupakan agen biologis yang dapat menyebabkan penyakit pada inangnya. Sebutan lain dari patogen adalah mikroorganisme pa...